Apa Itu Depresi?

Depresi merupakan salah satu penyakit mental. Penderitanya akan merasa sedih berlebih, lelah berkepanjangan, hilang semangat, malas, bahkan yang lebih parah adalah, dapat menyebabkan seseorang bunuh diri. 

Data 2014 menunjukkan, ada 98,7 juta jiwa yang mengalami gangguan depresi. Depresi sendiri telah dialami oleh 17 persen orang di dunia.

WHO di situs resminya mengatakan ada 300 juta jiwa yang pernah dan masih mengalami depresi. Angka kejadian depresi di Asia Tenggara sendiri berkisar 4 persen dan di Asia Selatan sekitar 8,1 persen. Angka ini sebenarnya dalam kisaran angka prevalensi depresi di Asia yang berkisar 1,1 -19,9 persen (Chiu, et al, 2004).

Gejala depresi sering kali tidak dikenali. Beberapa orang yang kita temui sehari-hari juga sering kali tidak bisa membedakan antara depresi dan gangguan jiwa lainnya.

Masalah depresi sering tidak tertangani baik dikarenakan karena terhalang terapinya oleh hal-hal seperti stigma, tidak terdeteksi di praktik sehari-hari, pembiayaan depresi yang tinggi, dan terapi yang tidak seragam serta berdasarkan rujukan ilmiah yang jelas.

Masalah menjadi lebih besar karena gangguan depresi bukan hanya berbicara tentang gejala yang disebutkan di atas tetapi bagaimana depresi mempengaruhi kualitas hidup orang secara pribadi dan sosial.

Orang dengan depresi bisa saja mengalami kesembuhan dari gejalanya tetapi, selama fungsinya belum kembali seperti sedia kala maka bisa dikatakan kondisi dia belum sembuh benar.

Ada 97 persen pasien depresi sendiri mengatakan adanya gangguan fungsi dalam kehidupannya dan 42 persen di antaranya dalam kondisi yang berat.

Prof. David Sheehan, psikiater dari Amerika Serikat, dalam presentasinya mengatakan, terapi depresi bukan saja untuk menghilangkan gejala depresi, tetapi juga memperbaiki fungsi pribadi dan sosial pasien. Ini juga ditunjang dari data klinik bahwa kebanyakan pasien depresi mengalami lebih dulu perbaikan pada gejalanya daripada fungsi pribadinya sehari-hari.

Salah satu yang bisa kita bantu adalah menjadi pendengar yang baik dan membuat mereka, para orang yang mengalami depresi bisa berbicara tentang depresinya. Hal yang perlu diingat adalah bahwa depresi tidak sama dengan kesedihan biasa.

Depresi adalah suatu gangguan fungsi otak yang berakibat pada gejala-gejala depresi yang dialami pasien. Sering kali pasien depresi enggan untuk membicarakan depresinya karena sering dianggap sebagai orang yang manja, tidak bersyukur, tidak berserah diri dan kurang beriman. Bagaimana bisa mereka mau bicara jika di kepala kita sudah ada stigma yang kurang baik terhadap depresi.  (Adm)

Sumber : kompas.com

Posting Apa Itu Depresi? ditampilkan lebih awal di Info Bekasi.

Sumber

loading...

Lintas Daerah. update: 5:26:00 PM

0 Response to "Apa Itu Depresi?"

Post a Comment