Supardal mengatakan, kendala teknis tersebut berupa, belum tahunya pihak sekolah mengenai informasi ukuran atau format maksimal dari foto yang akan diunggah (upload) di web literasi. Padahal sebelumnya, beberapa waktu yang lalu sudah dilakukan sosialisasi mengenai penggunaan web literasi ini, termasuk cara memasukkan foto.
“Dalam pelaksanaan literasi di tingkat SMP ini masih ditemukan kendala. Misalnya pihak sekolah yang ingin mengunggah foto, tapi mereka belum tahu berapa ukuran maksimalnya. Padahal sebelumnya udah ada sosialisasinya,” tutur Supardal kepada infobekasi.co.id, Jumat (18/11).
Tidak hanya itu, pihak sekolah yang akan mengunggah video kegiatan literasinya juga belum tahu persis bagaimana cara mengunggahnya.
“Kalau untuk foto, batas maksimalnya hanya sepuluh foto yang bisa diunggah. Mereka kebanyakan belum tahu ukurannya. Begitu juga dengan video. Seharusnya diunggah terlebih dahulu di youtube,” ujar dia.
Selain itu, kendala yang ditemui di sekolah saat melaksanakan literasi juga mengenai kondisi perpustakaan, dan minimnya jumlah buku yang ada.
“Kondisi perpustakaan sekolah dan variasi buku bacaan juga masih menjadi kendala, karena masih ada perpustakaan sekolah yang masih minim jumlah buku bacaannya,” katanya.
Dengan adanya kendala-kendala yang seperti ini, dikatakan oleh Supardal, maka sekolah-sekolah yang masih mengalami kendala tersebut, akan mendapatkan pelatihan mengenai web literasi.
“Saat ini sekolah-sekolah tersebut mengikuti sejumlah pelatihan, sehingga diharapkan tidak mengalami masalah teknis lagi kedepannya,” ucap dia. (Apl)
Posting Kendala Teknis Pelaksanaan Literasi Tingkat SMP di Kota Bekasi ditampilkan lebih awal di Info Bekasi.
Sumber
0 Response to "Kendala Teknis Pelaksanaan Literasi Tingkat SMP di Kota Bekasi"
Post a Comment