KOLUT, SULAWESINEWS.COM – PT Kurnia Mining Resources, salah satu perusahaan tambang nickel yang beroperasi di Sulawesi Tenggara (Sultra), diduga lakukan pengalian dan pengangkutan ore nikel di luar Izin Usaha Pertambangan (IUP) miliknya di Desa Mosiku, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara, Sultra.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perusahaan tersebut melakukan aktifitas pemuatan di malam hari untuk mengelabui pantauan warga, sementara di siang hari aktifitas dihentikan.
Pantauan Sulawesinews.com di lapangan, terlihat sebuah tongkang milik PT Kurnia sedang melakukan aktifitas pemuatan ore nikel yang terkesan bersembunyi.
Bahkan, perusahaan PT Kurnia Mining Resources diduga kuat sedang melakukan penambangan dan penjualan ore nikel di luar titik koordinat SK IUP yang dikantonginya.
Muhlis (24), warga setempat membenarkan situasi dan aktifitas pemuatan tersebut oleh pihak perusahaan PT Kurnia, dan alat berat serta dump truck dipindahkan dari lokasi ketika jam kerja diistirahatkan.
“Kalau malam itu kendaraan lalu-lalang didengar sampai ke kampung (pemukiman). Kalau siang tidak ada, sepi,” jelas Muhlis.
Muhlis menambahkan, seminggu yang lalu sudah ada kapal tongkang (berisi ore nikel) milik perusahaan tersebut sudah meninggalkan lokasi.
“Infonya, milik salah satu pengusaha. Kalau tidak salah, namanya “Andre,” ungkap Muhlis.
Sementara itu, pelabuhan khusus (Jetty) yang dipergunakan PT Kurnia Mining Resources diduga belum memiliki dokumen lengkap.
Namun, Kepala Wilayah Kerja (Wilker) Pelabuhan Tobaku, Ikbar yang dihubungi melalui ponsel pribadinya menyebutkan, jika ada dua dokumen labuh sah yang dikeluarkan di Kecamatan Batuputih antaranya PT Kurnia dan PT Kasmar Tiar Raya.
“Satu (kapal) tongkang sudah penuh, hanya belum berangkat karena terkendala pembayaran antara pihak perusahaan dengan milik lahan,” ungkap Ikbar di balik telepon.
Meski demikian, penjelasan Ikbar terkesan menyembunyikan salah satu nama pemilik kapal tongkang yang sedang melakukan pemuatan. (Andi Momang)
. Sumber
0 Response to "PT Kurnia Mining Resources, Diduga Menambang di Luar Izin"
Post a Comment