Pada zaman dahulu, azan dikumandangkan melalui bumbung masjid. Kini setelah zaman berubah, azan dikumandangkannya melalui menara.
Tahukah anda bahwa menara belum dikenal pada masa Rasulullah SAW?
Sejarah mengenai menara masjid salah satunya dijelaskan Jonathan M Bloom dan Sheila Blair (2009) dalam The Grove Encyclopedia of Islamic Art and Architecture Volume 2. Sepanjang masa Rasulullah dan para Khulafaurrasyidin (632-661), azan dikumandangkan di tempat-tempat umum, seperti tempat keluar masuknya orang (pintu atau gerbang), tempat-tempat yang tinggi, seperti atap masjid dan bangunan tinggi yang ada di sekitar masjid.
Tokoh terkemuka Inggris yang mengkaji arsitektur Islam, Keppel Archibald Cameron Creswell, mengatakan, masjid yang pertama kali dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah (Masjid Quba) tidak memiliki menara.
“Pada saat Nabi Muhammad membangun masjid itu, menara belum dikenal. Menara pertama kali berdiri di samping masjid empat puluh satu tahun setelah beliau wafat,” tulis Creswell da lam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam 4: Pemikiran dan Peradaban (2005).
Begitu pula pada era kepemimpinan Khulafaurrasyidin, masjid-masjid yang dibangun tidak dilengkapi menara. Hanya, menurut Creswell, ada semacam ruang kecil di puncak teras masjid sebagai tempat muazin mengumandangkan azan.
Sementara, sumber-sumber literatur yang dikutip Bloom dan Blair menyebutkan, beberapa di antara masjid terdahulu diperkirakan memiliki semacam flat di atas atapnya. Bangunan kecil itu berfungsi sebagai tempat tinggal muazin, yang dapat dicapai menggunakan tangga (yang dapat dipindahkan ataupun yang permanen) dan merupakan pelopor menara tangga. Contoh menara tangga paling tua adalah yang terdapat di Masjid Raya Bosra di Suriah.
Prasasti yang ditemukan secara terpisah-pisah menunjukkan, menara tangga itu dibuat pada 102 H (720-721 M). Beberapa menara tangga lainnya yang dibangun setelah periode tersebut ditemukan di Mesir, Afrika Timur, Turki, dan sepanjang Teluk Persia. (Adm)
Posting Sejarah Menara Masjid ditampilkan lebih awal di Info Bekasi.
Sumber
0 Response to "Sejarah Menara Masjid"
Post a Comment