InfoBandung,-
Social Entrepreneur Project (SOCEP) merupakan salah satu agenda rutin yang dilaksanakan oleh AIESEC LC Bandung terutama oleh divisi kerja incoming GCDP. Projek ini berfokus pada masalah-masalah kewirausahaan yang dapat memberi dampak bagi lingkungan sosialnya yang tidak hanya berfokus pada keuntungan pemilik usaha setinggi-tingginya.
Total volunteer yang mencapai angka 24 orang dari berbagai negara seperti Jerman, Italia, China, Maroko, Vietnam, dan sebagainya, ditunjang dengan latar pendidikan dalam bidang ekonomi maupun bisnis, diharapkan dapat terkumpul pemikiran-pemikiran yang dapat mejadi solusi bagi entrepreneur di Indonesia terutama Bandung.
Selama kurang lebih 4 minggu, para volunteer telah melakukan berbagai kegiatan yang diagendakan dalam projek ini. Salah satunya adalah observasi dan pemecahan masalah desa Cipacing di Jatinangor. Desa Cipacing memiliki begitu banyak kearifan lokal yang dapat terus dikembangkan, akan tetapi dengan terhambatnya pengetahuan wirausaha dan dukungan dari pemerintah setempat, desa ini hanya berkutat pada pasar yang sama.
Kearifan lokal yang dimiliki tidak mampu dipasarkan secara maksimal kepada masyarakat lokal maupun internasional. Oleh karena itu, para volunteer diberi kesempatan untuk melakukan observasi lebih lanjut ke desa lainnya yang sudah berkembang dan cukup dikenal masyarakan luas mengenai kearifan lokalnya, yakni desa Dago Pojok di kota Bandung.
Setelah melakukan observasi kurang lebih 1 minggu untuk kedua desa tersebut, para volunteer diminta memberikan solusi yang dapat membantu desa Cipacing lebih dikenal masyarakat layaknya desa Dago Pojok. Inti dari solusi yang akan direalisasikan adalah kegiatan workshop yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 13 Agustus 2016 di Bandung pukul 14.00 – 20.00 WIB di Grapari Digilife Dago, jalan Ir. H. Djuanda no. 8 Bandung (sebrang gedung Dewan Kerajinan). Kegiatan ini dikhususkan untuk memasarkan desa Cipacing, terutama mengenai kearifan lokalnya yang sangat layak dikenal publik.
Di dalam kegiatan ini, akan diagendakan mini-seminar oleh narasumber terkait dan volunteer sendiri. Di samping itu, akan ada tutorial dan workshop langsung oleh pengrajin desa Cipacing untuk membuat beberapa kerajinan yang selama ini diproduksi dan dipasarkan oleh desa tersebut.
Ditemani dengan live performance, kegiatan ini juga menampilkan seluruh kerajinan desa Cipacing yang selama ini dihasilkan dan menjadi sumber nafkah bagi warga desa, tidak hanya ditampilkan, tapi kerajinan-kerajinan tersebut dapat dimiliki oleh para pengunjung tanpa merogoh kocek dalam-dalam. Kegiatan workshop ini dibuka bagi umum dan tidak terbatas usia. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, desa Cipacing dapat lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya dalam negeri namun luar negeri sebagai desa wisata.
0 total views, 0 views today
. Sumber
0 Response to "From Cipacing to The World"
Post a Comment