KOLUT, SULAWESINEWS.COM – Kematian anggota DPRD Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Amri Alwi (55), pada Minggu (23/6/2019) juga meninggalkan duka mendalam bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kolut. Apalagi, semasa hidupnya almarhum merupakan sosok politisi yang handal di partai berlambang kepala banteng itu.
“Kami, dan semua anggota DPRD Kolut sangat kaget mendengar kepergian beliau. Semasa hidupnya almarhum merupakan sosok politisi yang handal. Almarhum memulai karir politiknya dengan bergabung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai ketua PAC pertama di Kolut,” ujar Ketua DPRD Kolaka Utara (Kolut) Agusdin, Senin (24/6/2019) sore.
“Saat ini almarhum menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga. Berbicara kekaderan, beliau lebih senior dari pada saya sendiri. Beliau sudah 20 tahun menjadi kader PDIP,” sambung Agusdin.
Agusdin pun tak kuasa membendung tangisnya saat menyampaikan sambutan serah terima jenazah dari pihak DPRD ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Dengan suara yang disertai isak tangis, Ketua DPRD Kolut tersebut menyampaikan sambutannya di depan ratusan pelayat di rumah duka di Jalan Trans Sulawesi, Lasusua, Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
Sambutan Ketua DPRD Kolut yang juga Kader PDIP ini, sempat terhenti lama akibat tak kuasa menahan tangisnya hingga akhirnya Agusdin menutup sambutannya dengan ucapan belasungkawa dan menyerahkan jenazah alhmarhum dari pihak DPRD kepada keluarga untuk dimakamkan sebagaimana mestinya.
Ditemukan Meninggal Di Kamar Hotel
Amri Alwi ditemukan meninggal di salah satu kamar Hotel di Panakkukang, Jalan Boulevard, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Minggu (23/6 2019) lalu.
Korban ditemukan meninggal dunia di lantai empat hotel tepatnya di kamar bernomor 407, dengan keadaan terlentang di atas tempat tidur.
Setelah ditemukan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan polisi tidak menemukan adanya tanda kekerasan di tubuh korban.
Meski demikian, untuk memastikan penyebab pasti kematian, keluarga korban dan polisi membawa jenazah ke RS Bhayangkara untuk diautopsi. Autopsi tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan dari pihak keluarga korban.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, keberadaan korban di Kota Makassar, setelah melakukan perjalanan dinas ke Jakarta dengan agenda konsultasi di Kementerian, bersama enam orang anggota DPRD Kolut.
“Saya bersama almarhum dan 6 orang anggota DPRD Kolut sedang melakukan perjalanan dinas untuk berkonsultasi di Kementerian desa tertinggal dan SDM bidang minerba. Sesampainya di Jakarta, kami membagi tugas berdasarkan komisi dan agenda masing-masing,” ungkap Andi Misbahuddin, rekan korban.
“Rabu malam (malam Kamis) berangkat ke Jakarta. Hari Kamis sekitar pukul 10.00, kami bagi tugas terus konsultasi ke instansi terkait. Selanjutnya Jumat, kami istrahat dan Sabtu kami kembali ke Makassar dari Jakarta sekitar pukul 01.00 dini hari,” jelas Misbahuddin.
Setelah tiba di Makassar, kata Misbahuddin, sekitar pukul 05.30 pagi ia bersama korban ke Hotel Panakkukang.
“Kita langsung check-in dua kamar, yakni kamar 407 dan 408. Jadi saya bersama almarhum check-in di kamar 407 dengan double bad,” beber Misbahuddin yang juga Anggota DPRD dari Fraksi PDIP.
Misbahuddin mengaku sempat syok mendengar kabar korban meninggal.
“Saya syok mendengar kabar kalau Amri Alwi meninggal di hotel. Padahal, kami berpisah belum cukup sehari. Saya tinggalkan kamar hotel sekitar pukul 05.00 dan saya masih sempat komunikasi untuk pamitan,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan terkait kondisi kesehatan almarhum sebelum berangkat ke Jakarta, yang sering mengeluh sakit kepala. (Andi Momang)
. Sumber
0 Response to "Legislator Handal PDIP Tutup Usia, DPRD Kolaka Utara Berduka"
Post a Comment