PAREPARE, SULAWESINEWS.COM – Pemerintah Kota Parepare memecat 33 orang tenaga honorer yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD), beberapa waktu lalu.
Dari 33 honorer tersebut, terdiri dari 29 petugas tenaga lapangan kebersihan 4 orang bagian staf.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, mereka dipecat oleh Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe melalui Plt Kepala Dinas LHD Parepare, Samsuddin Taha, tanpa melalui prosedur sebagaimana aturan yang berlaku.
“33 honorer ini dipecat tanpa ada alasan jelas. Baik teguran secara lisan maupun tertulis dan atau pelanggaran lain yang dilakukan,” ujar seorang sumber.
Bahkan diduga mereka dipecat hanya karena like or dislike (suka tidak suka) oleh pimpinan, karena persoalan Pilkada lalu.
Kepala Bidang Kebersihan, DLHD Parepare, H Faisal, yang menerima surat pemecatan tersebut tidak dapat berbuat banyak.
“Saya tidak bisa berbuat apa-apa, dan saya tidak bisa melawan kebijakan pimpinan. Walaupun hati nurani bertentangan,” keluh Faizal, Selasa (23/04/2019).
Menurutnya, 33 tenaga honorer yang dimaksud dalam kinerjanya, dinilai rajin dan tidak ada pelanggaran. Bahkan, kata Faizal, berkat merekalah yang mengantar Kota Parepare meraih piala adipura.
“Jujur saja, dalam hati nurani saya bertentangan. Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Karena itu perintah pak kadis saya, dan sudah ada SK pengganti terhadap 33 orang itu,” kata Faizal menjelaskan.
Lebih jauh Faisal bercerita, jika 33 honorer ini bekerja sesuai prosedur bahkan tidak ada pelanggaran dilakukan. Tapi, tiba-tiba diganti.
“Hal inilah yang membuat saya serba salah kepada mereka. Apalagi mereka hidup dan makan dengan mengandalkan gaji dari sini,” jelasnya.
Untuk jelas masalah ini, kata Faisal, silahkan teman media hubungi langsung Plt Kadis LHD. “Dia lebih tahu, saya hanya anak buah saja,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt DLHD Parepare, Samsuddin Taha, mengakui kesalahannya.
Dia menyebutkan hanya memecat 29 tenaga kebersihan, bukan 33. Hal itu dilakukan karena ada informasi yang dia diterima walaupun tidak pernah menegur langsung atau memberikan teguran secara tertulis, atau lisan kepada 29 tenaga kebersihan tersebut.
”Saya akui salah, karena tidak menegur secara tertulis, saya hanya berdasarkan informasi saja, dan itu sudah diganti dan sudah ada SK pengantinya,” tuturnya.
Soal gaji, kata Samsuddin, saat bekerja mulai Januari hingga Maret 2019 sudah diberika kepada bersangkutan, kecuali bulan April ini.
”Saya akui kalau mereka berharap makan dipekerjaanya, tapi itu sudah terlanjur diganti oleh tenaga baru, dan ini tidak ada kaitanya Pilkada atau perintah Wali kota,” terangnya.
Samsuddin mengakui kekeliruanya itu tanpa melalui SOP (standar Operasioanl Prosedur) dalam memecat tenaga honorer tersebut.
”saya minta maaf, saya bersalah. Tapi ini tidak bisa lagi dirubah, saya siap menerima resikonya,” kata Samsuddin Taha yang juga Asisten III Pemkot Parepare.
Direktur LSM IKRa Kota Parepare, Uspa Hakim, sangat menyesalkan masalah pemecatan honorer tenaga kebersihan di lingkup DLHD.
Menurut Uspa Hakim, sebagai pejabat kepala Dinas seharusnya melakukan crosscheck atau fatabayyun untuk kebenaran informasi yang diterima.
“apakah tenaga honorer dipecat itu melakukan pelanggaaran atau bersalah,” ucap Uspa Hakim.
Dan hal ini, kata Uspa Hakim, terbukti dengan penjelasan Kepala Bidang Kebersihan H Faizal yang menyampaikan, ‘mereka itu ternyata rajin dan tidak ada pelanggarannya’.
Sementara Plt Kepala DLHD Syamsuddin Taha, mengakui jika dirinya menerima laporan terkait kinerja tenaga honorer ini.
“Kalau hanya informasi didengar, kemudian mereka dipecat kan kasihan nasib mereka,” ujarnya.
Masih kata Uspa, jika memang mereka hanya mengandalkan upah atau penghasilan dari gaji di DLHD, ungkapan ‘asap di dapur mereka tidak lagi mengepul’.
“Putuslah harapan mereka karena dipecat. Dimana lagi mau dapat penghasilan untuk istri dan anaknya yang menanti dirumah,” pungkas Uspa Hakim. (Dian)
. Sumber
0 Response to "Miris, 33 Honorer di DLHD Parepare Diberhentikan Tanpa Alasan Jelas"
Post a Comment