Asuransi menjadi begitu terasa penting untuk dibuat ketika sudah dalam keadaan genting. Misalnya tiba-tiba anda sakit, dan butuh biaya operasi yang besar tetapi tabungan anda tidak mencukupinya. Atau misalnya anak anda harus masuk ke dunia pendidikan, dan butuh biaya yang besar juga, tetapi uang anda belum cukup. Dua masalah tersebut sebenarnya bisa teratasi jika anda punya asuransi kesehatan dan asuransi pendidikan.
Saat ini, asuransi banyak yang menawarka bukan hanya sekedar tabungan saja, melainkan juga investasi. Artinya, anda akan mendapat sejumlah uang hasil akumulasi dari premi yang telah dibayarkan dalam jangka waktu yang telah disetujui sebelumnya sejak awal perjanjian.
Meski asuransi yang seperti itu menguntungkan, namun banyak yang enggan karena ada kesalahpahaman atas cara kerja asuransi yang dimaksud.
Baiknya anda ketahui terlebih dahulu mitos-mitos seputar asuransi, supaya anda tidak salah paham lagi.
Tukang Tipu
Banyak yang menganggap bahwa asuransi merupakan perusahaan yang bertujuan untuk menipu. Boleh jadi anggapan ini muncul karena ada perusahaan asuransi yang sistem kerjanya masih belum terorganisir dengan baik sehingga memunculkan penilaian negatif. Dari situ maka timbul steriotip bahwa perusahaan asuransi sama saja dengan tukang tipu.
Faktanya, semua perusahaan asuransi sama sekali tidak bermaksud dan bertujuan untuk menipu nasabah mereka. Akan tetapi, ada saatnya di mana beberapa agen representatif yang bermain-main dan menyalahi pakem yang sudah ditetapkan oleh perusahaan asuransi.
Misalnya, saat seseorang hendak membuka sebuah polis asuransi, kadang agen representatif tidak memberikan penjelasan yang rinci dan menyeluruh mengenai syarat dan ketentuan yang berlaku dalam proses pembukaan polis asuransi dan menyebabkan miskomunikasi antara nasabah dan agen asuransi.
Miskomunikasi inilah yang akhirnya memicu stereotype negative mengenai perusahaan asuransi. Menurut Deny Kosasih, seorang Regional Agency Manager di sebuah perusahaan asuransi, kasus penyelewengan yang dilakukan oleh beberapa agen representatif yang nakal ini bisa dicegah dengan melakukan seleksi ketat bagi mereka yang ingin menjadi agen representatif sebuah perusahaan asuransi.
Sehat Sehingga Tidak Perlu Asuransi
Tidak sedikit orang yang mempunyai anggapan bahwa memiliki asuransi adalah kebutuhan orang yang sakit. Padahal jika telah mengidap suatu penyakit tertentu, anda harus membayar premi yang lebih mahal dibandingkan saat masih sehat.
Bahkan ada beberapa perusahaan asuransi yang enggan menanggung penyakit yang telah diderita oleh pelanggannya jika penyakit tersebut telah ada sebelum ia bergabung dengan asuransi.
Terlebih lagi, anda tidak akan mengetahui kapan penyakit atau kecelakaan akan menyerang anda. Oleh karena itu, sebaiknya lindungi diri sebelum musibah terjadi.
Investasi Pribadi Lebih Baik
“Insurance is the mother of all investments” adalah suatu ungkapan yang menunjukkan bahwa investasi pribadi lebih baik adalah anggapan yang salah. Investasi bertujuan untuk menambah kekayaan atau aset yang Anda miliki.
Tetapi peningkatan tersebut akan percuma jika tidak dilindungi. Asuransi dan investasi seharusnya berjalan berbarengan, dengan begitu, aset yang meliputi barang berharga hingga kesehatan anda, akan tetap terproteksi.
Masih Muda Belum Butuh Asuransi
Semakin muda anda bergabung dengan asuransi, semakin murah premi yang harus dibayar. Selain itu, jika program asuransi ada yang menawarkan fasilitas investasi sekaligus proteksi diri, semakin muda akan bergabung, semakin banyak akumulasi dana yang akan terkumpul nantinya.
Usia tidak menentukan kondisi tubuh yang prima, banyak orang yang sudah berusia lanjut masih sehat dan ada juga orang yang masih muda tetapi mengidap penyakit kronis. Karena usia bukanlah jaminan seseorang untuk sehat, sebaiknya anda memiliki asuransi untuk proteksi diri.
Jadi, masih enggan untuk daftar asuransi? (Adm)
Posting Mitos-Mitos Seputar Asuransi ditampilkan lebih awal di Info Bekasi.
Sumber
0 Response to "Mitos-Mitos Seputar Asuransi"
Post a Comment