BANTARGEBANG – Pada Senin lalu (23/01) sampai dengan Selasa (24/01), Mugiyono tak pulang-pulang. Padahal kata istrinya, Darlisma, Mugiyono biasanya sehabis magrib sudah di rumah.
Darli menjelaskan, suaminya bekerja sebagai penarik angkutan umum 02 jurusan Jatibening-Pondok Gede.
Namun kemudian pada Selasa (24/17) subuh, dua orang yang mengaku sesama rekan sopir angkot yang bernama Hendra dan Botak, datang membawa Mugiyono ke rumah kontrakannya di Jalan Mangga, Jatibening RT 05 RW 03, dengan kondisi sudah bersimbah darah. Kepalanya bocor, tetapi ia masih bernafas.
“Saya makin panik. Terus saya tanya kenapa dengan suami saya? Lalu dijawab sama mereka kalau suami saya itu nabrak pembatas trotoar sampai kepalanya bocor,” katanya.
Dali dan keluarga berusaha untuk menyelamatkan nyawa Mugiyono dengan membawanya ke Rumah Sakit Masmitra. Namun karena alasan kekurangan alat, Mugiyono kemudian diminta untuk dirujuk ke RSUD Kota. Tetapi sayang, lelaki yang genap berusia 38 tahun itu keburu tewas pada Selasa malamnya.
“Saya semakin penasaran dengan penyebab kematian suami saya. Makanya saya lapor ke Polsek Pondok Gede. Saya minta mereka memastikan penyebab yang sebenarnya,” ujar dia.
Kemudian dari informasi yang dihimpun, Mugiyono ternyata merupakan satu diantara empat pelaku perampokan di sebuah Alfamidi di kawasan Jalan Mustika Sari, Bantargebang, Kota Bekasi. Dia terpaksa ditembak petugas di kawasan Pondok Gede setelah kejar mengejar dengan petugas Kepolisian. Sementara tiga lainya kabur ke arah Kabupaten Bekasi.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Polisi Erna Ruwsing, menduga kejadian itu adalah akibat kecelakaan.
“Sudah ditangani sama Polsek Pondok Gede ya,” tutur Erna.
Sedangkan Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede, Ajun Komisaris Dimas Satya Wicaksono, menolak keterlibatan Mugiyono sebagai pelaku perampokan. Menurut dia, informasi itu belum akurat dan masih menunggu proses selidik. Tapi, kata dia, kematian Mugi dengan kondisi berdarah adalah benar dan ia ditemukan di wilayah hukum Polsek Pondok Gede.
“Waduh kalau soal dia rampok atau bukan belum tau ya, soalnya kami masih menunggu hasil selidik dan otopsi. Tapi kalau kegiatan penanganan kematian Mugiyono memang dilakukan oleh dua Polsek, yakni Bantargebang dan Pondok Gede. Cuma ya itu tadi, belum ada bukti yang valid mengenai dia sebagai rampok,” ucapnya.
Adapun jenazah Mugiyono yang sempat dirawat di Rumah Sakit Masmitra Jatimakmur dan diotopsi di RS Polri Kramat Jati Jakarta sudah dipulangkan ke kampung halamanya di kawasan Tegal, Jawa Tengah. Sampai saat ini, Polsek Pondok Gede masih terus berkoordinasi dengan Polsek Bantar Gebang untuk mengungkap kasus tersebut.
“Soalnya lokasinya berdekatan,” kata dia. (Tio)
Posting Pulang Bersimbah Darah, Mugiyono Korban Kecelakaan atau Perampok yang Ditembak? ditampilkan lebih awal di Info Bekasi.
Sumber
0 Response to "Pulang Bersimbah Darah, Mugiyono Korban Kecelakaan atau Perampok yang Ditembak?"
Post a Comment