BONE, SULAWESINEWS.COM–Kota Watampone mengalami deflasi (penurunan harga) sebesar 0,08 persen pada bulan Agustus 2016. Deflasi kota Watampone dipicu penurunan harga beras, minyak goreng, tarif pulsa ponsel, dan daging ayam ras.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bone, H Muhammad Asri Lantong SE mengatakan, dari tujuh kelompok pengeluaran, dua kelompok yang mengalami penurunan harga dan lima kelompok yang mengalami inflasi (kenaikan harga).
Dua kelompok yang mengalami deflasi itu diantaranya, kelompok bahan makanan sebesar 1,20 persen dan kelompok transfor, komunikasi dan jasa kendaraan 0,12 persen.
“Sedangkan yang mengalami kenaikan harga adalah makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,13 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,41 persen, sandang 0,27 persen, kesehatan 0,07perse, dan pendidikan, rekreasi, dan olahraga 3,34 persen,” ungkapnya di ruang kerjanya, Jum’at (2/9/2016).
Ia menyebutkan, 10 komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus yakni, beras, bandeng/bolu, ayam hidup, pisang kembung, minyak goreng, tarif pulsa ponsel, daging ayam ras, udang basah, kakap merah, dan wortel.
“Sementara 10 komoditas teratas yang mengalami inflasi yaitu, ikan dalam kaleng, pembersih lantai, kerupuk udang, susu bubuk, penyedap masakan/vetsin, kecap, tissue, kipas angin, susu untuk balita, dan nasi dengan lauk,” ujarnya.
Berdasarkan data BPS Sulsel, dari lima kota besar semuanya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di kota Pare-pare 0,80 persen, Makassar 0,45 persen, Palopo 0,42 persen, Watampone 0,08 persen, dan Bulukumba 0,05 persen.
Burhan Hamzah
. Sumber
0 Response to "Watampone Deflasi 0,08 Persen, Ini Pemicunya"
Post a Comment