SINJAI, SULAWESINEWS.COM – Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa diduga berawal dari persoalan bantuan langsung tunai (BLT), Andi Asdar (43) salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan (Sulsel) ditikam hingga tewas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SulawesiNews.com, peristiwa pembunuhan itu terjadi sekira pukul 18.30 Wita di pertigaan Jalan Bete-bete, Dusun Tomantang, Desa Bonto Sinala, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Minggu (24/5/2020).
Pemberitaan itu pun menuai kritikan dari netizen karena status korban, bukan salah satu anggota BPD di Desa Bonto Sinala.
Terkait hal itu, media ini menelusuri lebih jauh soal status korban, dan akhirnya berhasil menghubungi salah satu anggota BPD Desa Bonto Sinala melalui telepon selular (ponsel), Senin (25/5/2020).
Saat dikonfirmasi, anggota BPD yang bernama Arifuddin tersebut menyampaikan bahwa korban memang bukanlah salah satu anggota BPD di Desa Bonto Sinala.
“Korban bukan anggota BPD melainkan hanya masyarakat biasa. Tapi setiap ada perhelatan pesta demokrasi, korban biasa menggunakan seragam Linmas, dan setau saya korban merupakan mertua kepala dusun setempat atau istri pak kadus kemanakan dari korban,” jelas Arifuddin.
Atas dasar itu, kami telah melakukan melakukan kesalahan: tidak teliti dalam melakukan kroscek pemberitaan. Kami pun meminta maaf atas kekeliruan informasi tersebut. (Malik)
. Sumber
0 Response to "Terkait Status Korban Penikaman di Sinjai, Anggota BPD Desa Bonto Sinala Angkat Bicara"
Post a Comment