KOLUT, SULAWESINEWS.COM – Pasca pembatasan penumpang di Pelabuhan Tobaku, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) akibat wabah virus corona atau Covid-19, menyebabkan jalur darat dari Sulawesi Selatan (Sulsel) ke Sulawesi Tenggara (Sultra) padat dilalui kendaraan setiap harinya.
Hal itu terpantau di posko III Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di perbatasan Sultra-Sulsel, yang terletak di Desa Lawaki Jaya, Kecamatan Tolala, Kabupaten Kolaka Utara.
Tim Gugus mencatat, setiap harinya sekitar 700 hingga 800 orang yang melintas di posko tersebut.
“Semenjak didirikan posko di Desa Lawaki, tim Gugus mencatat terdapat 700 sampai 800 orang perhari yang melintasi posko III. Itu dari Sulsel menuju Kendari mengambil alternatif lewat jalur darat,” kata Ketua Koordinator Posko III Lawaki Jaya, Liberti, Kamis (2/4/2020).

Liberti menjelaskan, itu khusus yang dari Sulsel. Karena yang dari Kota Kendari dicatat di posko I di Desa Walasiho Kecamatan Wawo.
“Jadi yang kami data dan periksa di posko sini (posko III) itu khusus yang masuk ke Sultra, dan setiap harinya memang ada peningkatan signifikan orang yang melintas di pintu Utara Kolut ini. Tapi kita pantau semua yang masuk itu,” ungkap Liberti.
“Kalau tujuannya rata-rata bukan di Kolut. Tapi mau ke Kendari, Kolaka, Bombana. Jadi mereka ini sifatnya melintas saja. Tapi kita tetap pantau dan data mereka,” sambungnya.
Selain itu, Liberti mengungkapkan kendala yang hadapi tim Gugus di posko tersebut saat hendak mengirim data ke Kabupaten, karena persoalan minimnya sinyal ponsel di lokasi itu.
“Karena di sini tidak ada jaringan (sinyal), sehingga kami harus mencari. Sekitar 10 kilometer dari posko ini, baru kami bisa mengirimkan data ke posko induk di Lasusua,” ujar Liberti. (Andi Momang)
. Sumber
0 Response to "Akses Pelabuhan Dibatasi, Jalur Darat Sulsel-Sultra Dipadati Warga"
Post a Comment