BONE, SULAWESINEWS.COM – Mappere’ berasal dari bahasa bugis yang berarti berayun (ayunan). Nah tentunya bukan hal yang asing di telinga Anda.
Namun, bagaimana jika ayunan tersebut memiliki ketinggian belasan meter? Tentunya bukan hal yang biasa kan?
Di beberapa Desa di Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Mappere’ merupakan salah satu pesta rakyat yang telah menjadi tradisi tahunan masyarakat.
Sebagian besar masyarakat yang berada di kecamatan tersebut, menjadikan permainan mappere’ sebagai ritual dan bentuk kesyukuran atas hasil panen yang telah mereka peroleh.
Seperti halnya di Desa Padaidi, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone. Tradisi mappere atau berayun’ merupakan suatu ritual yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang masyarakat di Desa tersebut, yang dilaksanakan hingga kini.
Walau pun zaman telah berkembang, namun kepercayaan masyarakat setempat yang sudah mendarah daging, sehingga tradisi mappere sangat penting untuk tetap dilaksanakan setiap tahunnya.
Untuk waktu pelaksanaan tradisi mappere’ biasanya digelar pada akhir tahun, yakni pada bulan Oktober hingga Desember.
Seperti apa keseruannya mappere’ yang memiliki ketinggian belasan meter itu? Silakan tonton videonya….
. Sumber
0 Response to "Melestarikan Tradisi Ayunan Raksasa, Ritual Ekstrim Warga Bone"
Post a Comment