“Sebenarnya sih secara ringkas seperti Surabaya, di sana tidak ada sungai yang berada di belakang rumah. Semuanya menghadap rumah. Maka saya proteksi Dinas Paiwisata, harusnya tidak ada warung yang membelakangi sungai karena jadi kotor, ditambah dia (warung) buang sampah ke kali,” ujar Tri saat ditemui infobekasi.co.id di Islamic Center, Rabu sore (02/11).
Menurutnya, dengan rumah berada di seberang dan menghadap ke kali, secara psikologis akan membuat mereka segan untuk membuang sampah ke kali.
“Dia pasti segan untuk buang sampah ke kali, kan yang ngeliat sampahnya dia, nggak enak dilihat. Nah konsep itu yang akan kami gunakan di Kota Bekasi,” imbuhnya.
Untuk warung-warung seperti yang ada pada daerah wisata kuliner Bekasi dekat lokasi Apartemen Center Poin, kata Tri, pihaknya pun akan meminta kepada Dinas Porbudpar untuk dipindahkan.
“Kami minta ke temen-temen Porbudpar untuk dipindahkan dan dihadapkan ke kali. Ini supaya pada lihat kalau kalinya kotor supaya ada rasa memiliki bahwa ini kota kita,” terang dia.
Lebih lanjut, Tri mengungkap bahwa program yang masih berkaitan dengan penggusuran bangunan liar di sepanjang aliran sungai ini memang fokus utamanya pada penanganan kemacetan dan banjir.
“Kita kan keterbatasan dalam rangka mendapatkan lahan. Untuk itu kami mengoptimalkan milik negara yang dalam hal ini pengelolaannya operatornya adalah PJT,” kata Tri. (Sel)
Posting Kadisbimarta : Kedepan Tak Akan Ada Rumah Membelakangi Sungai ditampilkan lebih awal di Info Bekasi.
Sumber
0 Response to "Kadisbimarta : Kedepan Tak Akan Ada Rumah Membelakangi Sungai"
Post a Comment