Beredar Info Begal di Jalan Dago, Kepolisian Telusuri Kasus Tersebut

InfoBandung,-

Bagi warga Bandung yang sering berkendara pada malam hari harus meningkatkan kewaspadaannya. Pada hari Rabu, 19 Oktober 2016 malam di kawasan Jalan Djuanda (Dago) seorang mahasiswa diduga menjadi korban pembegalan. Akibat kejadian tersebut, korban harus menjalani perawatan medis akibat teluka oleh benda tajam.

Informasi aksi pembegalan tersebut juga tersebar melalui pesan berantai melalui aplikasi pesan maupun media sosial. Dalam pesan yang ditulis oleh salah seorang tenaga pendidik di ITB tersebut menjelaskan jika korban yang bernama Ragil baru saja keluar dari kampus ITB sekitar pukul 00.30 WIB. Ragil bersama rekannya melintas kawasan Dago saat itu. Tiba-tiba mereka dipepet oleh beberapa orang yang tidak dikenal, dengan menggunakan sepeda motor.

Sadar dirinya dalam keadaan tidak aman, korban pun berusaha meloloskan diri. Alhasil kejar-kejaran antara pelaku dan korban terjadi. Korban terus mengemudikan kendaraannya, rekan korban yang saat itu dibonceng di belakangnya, terluka oleh senjata tajam. Aksi kejar-kejaran terus terjadi, hingga terhenti di sebuah restoran cepat saji di bilangan Simpang Dago.

Korban yang mengalami luka di bagian dadanya, langsung dibawa oleh masyarakat ke Rumah Sakit Borromeus untuk mendapatkan penangan medis. Dari pesan tersebut juga disebutkan korban mendapatkan operasi dengan 8 jahitan.

Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Reny Marthaliana menuturkan jika saat ini Polrestabes Bandung tengah menelusuri informasi tersebut.

“Informasinya tadi malam ada pembacokan di wilayah Polsek Coblong, tapi belum diketahui apakah itu begal atau atau bukan. Dan itu masih kita dalami,” ujarnya.

Atas informasi tersebut, Polsek Coblong sudah melakukan penelusuran. Upaya dilakukan di antaranya dengan olah tempat kejadian perkara, meminta keterangan dari sejumlah saksi serta dari kamera pemantau.

“Pihak polsek juga sedang berusaha membuat LP Model A karena pihak korban belum membuat laporan dan mencari CCTV di sekitar TKP,” ujarnya.

Source:

. Sumber